Kamis, 03 Desember 2009

MENATA PRODUK

Pengertian Menata Produk

Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan istilah display adalah suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti dari display tersebut, William J.Shultz, “Display consist of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ).

Pelaksanaan display yang baik merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberhasilan self service dalam menjual barang–barang. Hal ini dapat dilihat di supermarket. Adapun tujuan display digolongkan sebagai berikut :

1. Attention dan Interest Customer

Attention dan interest customer , yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.

2. Desire dan Action Customer

Desire dan action customer , yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah memasuki toko, kemudian melakukan pembelian.

Selanjutnya, display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:

1. Window Display

Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.

2. Interior Display

Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Interior display dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

a. Open display

Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalnya self display, island display (barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau-pulau).

b. Closed display

Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian.

c. Architechtural Display

Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

3. Exterior Display

Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar malam. Display ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis.

b. Membantu para produsen yang menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekononomis.

c. Membantu mengkoordinasikan Advertising dan Merchandising.

d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus.

e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, misalnya pada hari raya, ulang tahun.

Selain ketiga macam display yang telah diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal dalam display, yaitu sebagai berikut:

a. Store Design dan Decoration

Store design dan decoration, yaitu tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tanda-tanda ini diletakkan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk membimbibing calon pembeli kearah barang dagangan dan member keterangan kepada mereka tentang penggunaan barang-barang tersebut. “decoration” pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat-saat hari raya, natal, dan tahun baru.

b. Dealer Display

Dealer display, yaitu penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk. Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan kepada para petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.

Selasa, 18 Agustus 2009

Marketing adalah Melayani

"Menjadi Penjual Di Dunia Nyata Berarti Anda Memahami Semua Sudut Pasar Yang Anda Lalui Secara Inci Per Inci. Anda Adalah Penjual Di Dunia Nyata, Bukan Penjual Dari Konsep Dan Teori Yang Ada Di Text Book Anda."-Djajendra








Seorang penjual adalah pribadi yang harus bertindak untuk melayani pelanggannya dengan penuh hormat, bukan sekedar menjual berdasarkan konsep dan teori text book marketing yang ada. Tetapi seorang penjual haruslah seorang pemasar yang mampu mencium beraneka macam wangi dan baunya pasar. Ingat! Kebanyakan text book marketing adalah hasil karya para ahli yang berlandaskan riset, dan para ahli tersebut belum tentu memahami berbagai macam wangi dan baunya target pasar Anda. Para ahli menulis buku melalui riset dari persepsi mereka dalam melihat pasar dan pembelinya, bukan persepsi Anda. Jadi, bacalah buku para ahli marketing itu, tapi pergilah ketarget pasar Anda, dan tulislah buku Anda sendiri dengan persepsi Anda terhadap target pasar Anda.
Marketing adalah melayani, jadi pekerjaan marketing adalah pekerjaan melayani pelanggan dengan sebaik mungkin, bukan sekedar duduk dibelakang meja, dan hanya perintah sana-perintah sini kepada anak buah.
Anda adalah pemasar di dunia nyata, pemasar dunia nyata adalah penjual dengan seribu satu akal yang hebat dan kreatif. Jangan pernah sekedar berkutak-katik dalam obsesi bersama karya-karya text book marketing, tapi pergilah keluar ruang kerja Anda, dan berkelilinglah kesetiap lokasi target pasar Anda, agar Anda dapat mencium sendiri aneka macam wangi dan bau yang ada ditarget pasar Anda.
Menjadi penjual di dunia nyata berarti Anda memahami semua sudut pasar yang Anda lalui secara inci per inci. Anda adalah penjual di dunia nyata, bukan penjual dari konsep dan teori yang ada di text book Anda.
Seorang penjual sejati memiliki penciuman yang hebat terhadap apa-apa saja yang ada dipasarnya, ia selalu mampu melihat semua potensi pembeli, dan ia juga tahu semua sasaran yang tepat buat menjual produknya.
Ia tidak akan membuang-buang kesempatan untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak. Karena ia tahu bahwa semakin banyak pelanggan berkualitas bersamanya, ia akan semakin bersinar menjadi bintang marketing.
Seorang pemasar profesional pasti akan selalu mempelajari sasarannya dengan cermat terlebih dahulu. Kemudian barulah ia akan menyusun rencana dan target pemasaran yang kuat agar mengakar ke target pasarnya.
Langkah marketing tidaklah boleh sembarangan mengobral janji melalui propaganda iklan yang hebat, tapi haruslah melalui bukti pelayanan berkualitas tinggi, yang mampu membuat pelanggan terpesona dan merasa nyaman dengan janji dan komitmen Anda. Oleh sebab itu, pemasar atau penjual haruslah bertindak dari hati terdalam untuk melayani semua pelanggannya dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih.
Walau tugas marketing penuh dengan pamrih, tapi dalam pendekatan pelayanan cobalah bersikap tulus, ikhlas, profesional, sopan, baik, peduli, perhatian, dan tanpa pamrih.
Pastikan Anda mampu memetakan semua lanskap pasar Anda secara cermat, dan Anda mampu mengikuti semua perubahan dari mindset pasar, agar Anda tidak ketinggalan zaman untuk bisa melayani pelanggan Anda sesuai harapan dan persepsi para pelanggan Anda.
Ingat! Tidak semua pelanggan Anda cukup dibungkam dengan teori harga, yaitu semakin tinggi diskon semakin banyak pembeli yang beli. Pasti ada banyak pelanggan Anda yang tidak butuh dengan diskon-diskonan, ataupun harga murah akibat kompetisi banting-bantingan harga, hanya pembeli yang tidak loyal biasanya tertarik dengan kompetisi banting-bantingan harga, dan biasanya mereka hanya membeli produk Anda, karena harga murah, bukan karena produk Anda hebat atau berkualitas.

Terima kasih

Selasa, 24 Maret 2009

Marketing
 
Design Downloaded from Free Blogger Templates | Free Website Templates